Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghardik jajaran pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa mengembalikan prestasi sepakbola nasional yang terus terjun bebas.
Hardikan bernada kritik pedas tersebut dilontarkan Presiden SBY saat memberikan kata sambutan pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-27 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (21/9).
Maklum saja karena saat ini prestasi sepakbola nasional boleh dikatakan berada pada titik terrendah, dan secara kebetulan tema yang diusung dalam peringatan Haornas kali ini adalah “Kebangkitan Olahraga Nasional, Raih Prestasi Dunia".
“Mau nunggu apa lagi? (Untuk bisa berprestasi). KSN (Kongres Sepakbola Nasional) sudah dilakukan di Malang beberapa bulan lalu," hardik Presiden SBY dalam sambutannya.
"Jangan biarkan rakyat kecewa terus-menerus terhadap prestasi sepakbola kita,” lanjutnya dengan nada serius.
Seperti diketahui, ini adalah "semprotan" kesekian yang dilakukan kepala negara terhadap kinerja PSSI di bawah kendali ketua umum Nurdin Halid. Sayangnya, otoritas sepakbola nasional belum mampu memberikan prestasi sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut memicu munculnya gerakan reformasi sepakbola nasional yang berencana menggulirkan kompetisi tandingan bertajuk "Liga Primer Indonesia" yang sudah dideklarasikan beberapa hari lalu di kediaman pengusaha kondang Arifin Panigoro.
Maklum saja karena saat ini prestasi sepakbola nasional boleh dikatakan berada pada titik terrendah, dan secara kebetulan tema yang diusung dalam peringatan Haornas kali ini adalah “Kebangkitan Olahraga Nasional, Raih Prestasi Dunia".
“Mau nunggu apa lagi? (Untuk bisa berprestasi). KSN (Kongres Sepakbola Nasional) sudah dilakukan di Malang beberapa bulan lalu," hardik Presiden SBY dalam sambutannya.
"Jangan biarkan rakyat kecewa terus-menerus terhadap prestasi sepakbola kita,” lanjutnya dengan nada serius.
Seperti diketahui, ini adalah "semprotan" kesekian yang dilakukan kepala negara terhadap kinerja PSSI di bawah kendali ketua umum Nurdin Halid. Sayangnya, otoritas sepakbola nasional belum mampu memberikan prestasi sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut memicu munculnya gerakan reformasi sepakbola nasional yang berencana menggulirkan kompetisi tandingan bertajuk "Liga Primer Indonesia" yang sudah dideklarasikan beberapa hari lalu di kediaman pengusaha kondang Arifin Panigoro.
1 komentar:
memang sudah seharus organisasi PSSI direformasi dari berbagai aspek ... mengingat prestasin yang belum juga meningkat
Posting Komentar