Ribuan suporter mengamuk saat pertandingan Liga Super Indonesia antara Pelita Jaya melawan Persib Bandung, di Stadion Singaperbangsa, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (24/4) petang. Kerusuhan terjadi ketika pertandingan babak kedua tinggal menyisakan beberapa menit. Pemicunya saat seorang pendukung Pelita Jaya merayakan gol yang dicetak Husnul Yakin dengan mendatangi bangku ofisial tim Persib Bandung dan terlibat adu pukul.
Insiden ini kemudian meluas menjadi kerusuhan yang melibatkan ribuan suporter Persib Bandung di atas tribun. Para suporter masuk ke dalam lapangan dengan merusak pagar pembatas tribun. Bahkan, para petugas keamanan yang mencoba menenangkan suporter malah mendapat lemparan batu. Dua kelompok suporter Persib Bandung dan Pelita Jaya juga terlibat saling lempar batu.
Guna mengantisipasi meluasnya aksi anarkis para suporter, petugas keamanan bertindak tegas dengan mengeluarkan paksa suporter yang masih berada di atas tribun. Akibat kerusuhan ini, sejumlah suporter mengalami luka-luka. Suasana stadion yang sudah tidak kondusif memaksa panitia pertandingan menghentikan pertandingan dengan keunggulan sementara 2-1 untuk kemenangan Pelita Jaya

Guna mengantisipasi meluasnya aksi anarkis para suporter, petugas keamanan bertindak tegas dengan mengeluarkan paksa suporter yang masih berada di atas tribun. Akibat kerusuhan ini, sejumlah suporter mengalami luka-luka. Suasana stadion yang sudah tidak kondusif memaksa panitia pertandingan menghentikan pertandingan dengan keunggulan sementara 2-1 untuk kemenangan Pelita Jaya
Ribuan pendukung Persib merangsek ke tengah lapangan, berusaha menyerang anggota DPRD Kab. Karawang tersebut dan perangkat pertandingan pimpinan wasit, Najamudin Aspiran (Balikpapan), yang dinilai banyak merugikan Persib.
Wartawan "GM", Endan Suhendra dan Imam Cahyadi melaporkan, Abbas melakukan selebrasi dengan cara berlari di depan bench (bangku cadangan) Persib setelah Khusnul Yakin mencetak gol kedua Pelita Jaya yang membuat mereka unggul 2-1 pada menit 88. Aksi Abbas yang dianggap mengejek tersebut langsung memicu emosi seluruh anggota skuad Persib yang duduk di bangku cadangan.
Penjaga gawang cadangan, Cecep Supriyatna dan Nova Arianto yang baru ditarik dari lapangan, langsung mengejar Abbas yang diikuti seluruh pemain dan ofisial tim Persib lainnya. Bahkan ketika petugas pertandingan berusaha mengamankan Abbas, pejabat pelatih Persib, Robby Darwis sempat melayangkan bogem mentah ke wajah anggota dewan tersebut.
Ketika Abbas sudah diamankan aparat kepolisian ke tempat aman dan pertandingan yang menyisakan dua menit waktu tambahan akan dilanjutkan, tiba-tiba ribuan bobotoh dari tribun timur dan selatan yang sudah jebol sejak menit 30, menyerbu ke tengah lapangan. Yang menjadi sasaran penyerangan mereka adalah Abbas dan seluruh perangkat pertandingan yang dinilai banyak merugikan Persib.
Akibat serbuan tersebut, seluruh pemain Persib, Pelita Jaya, dan aparat pertandingan berlarian pontang-panting mengamankan diri ke ruang ganti. Para pemain Persib dan Pelita Jaya bisa masuk ke ruang ganti dengan aman, tetapi aparat pertandingan, terutama wasit Najamudin Aspiran dan dua asisten wasit, Riswanda dan Ari Jayanto menjadi bulan-bulanan bobotoh yang lolos dari hadangan aparat keamanan.
Karena serangan yang membabi buta itu, seluruh perangkat pertandingan tampak pucat pasi di ruang ganti wasit yang dijaga ketat aparat keamanan.
Bupati naik panser
Sementara itu, di areal lapangan, petugas keamanan dari berbagai kesatuan berusaha menghalau ribuan bobotoh yang merangsek ke tengah lapangan. Untuk menenangkan massa yang terlihat cukup beringas, Bupati Karawang, Dadang S. Mochtar, yang menyaksikan laga tersebut, harus naik ke atas panser. Dengan cara berkeliling lapangan, Dadang mencoba menenangkan massa melalui imbauannya. Namun karena massa terlalu banyak, imbauan tersebut kurang efektif, bobotoh tetap merangsek.
Setelah lebih dari setengah jam, ribuan bobotoh yang berada di dalam stadion berhasil dihalau dan dipulangkan. Untuk menghindari bentrokan dengan pendukung Pelita Jaya yang jumlahnya hanya ratusan, aparat keamanan mencoba mengevakuasi lewat jalur berbeda.
Di luar stadion, dilaporkan, sebuah kendaraan bermotor menjadi korban pembakaran dan amuk massa di daerah Warung Bambu, Karawang. Namun Ketua Viking Persib Fans Club, Herru Joko melaporkan, proses evakuasi bobotoh berjalan lancar, aman, dan terkendali. "Di jalan tidak ada apa-apa. Semuanya aman dan terkendali," katanya.
Disayangkan
Tindakan Abbas yang dinilai menjadi pemicu kerusuhan bukan hanya dikecam kubu Persib, tapi juga Pelita Jaya. "Kita sangat menyesalkan oknum pendukung Pelita Jaya itu. Tindakannya itu telah mencoreng kemenangan Pelita Jaya," kata pelatih Djadjang Nurdjaman.
Kubu Persib mengecam lebih keras lagi. "Itu sangat memalukan. Seorang anggota dewan tidak pantas melakukan hal seperti itu," cetus pejabat pelatih Robby Darwis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar