Seorang guru Agama SMPN di Jakarta Utara, Basa Patar Siringo-ringo, 47 tahun, memperkosa muridnya sendiri , Dew, 14 tahun hingga hamil 1,5 bulan. Perbuatan bejat kakek dari dua cucu itu dilakukanya di lokasi pemacingan, Ancol, Jakarta Utara. Sebelum memperkosa korban dipaksa minum keras, diancam dipecat dari sekolah bahkan akan dibunuh.
Akibat perbuatan guru bejat itu kedua orang tua korban S.R.G dan S.I.L melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya. Hingga kini pelaku sedang diperiksa oleh Satuan Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Kasat Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Agustinus Pangaribuan mengakui adanya laporan tersebut. Menurutnya, pelaku saat ini sudah ditangkap di rumahnya di kawasan KS Tubun, Tanahabang, Jakarta Pusat. "Tersangka masih kami periksa. Dari pemeriksaan itu tersangka mengakui semua perbuatannya," ujar Agustinus, kepada wartawan,
Semula korban tidak curiga karena selama ini guru agama yang di sekolahannya itu sangat baik dan penuh perhatian terhadap Dw. Dengan menggunakan sepeda motor ABG itu ikut bersama Basar Patar Siringo-ringo, ke tempat hiburan pantai di Ancol.
Sesampainya di tempat rekreasi itu pelaku mengajak korban tempat pemancingan. Kedua manusia itupun indahnya ombak dan angin laut. Tak lama kemudian pelaku menawarkan minuman beralkohol oleh korban lalu menolak. Namun, Basar tak menyerah dia kembali menawarkan minuman lain yang tidak mengandung obat bius.
Namun, beberapa saat menenggak minuman tersebut, korban pingsan. Melihat korbannya tak berdaya pelaku lalu menggagahi korban hingga dua kali. Beberapa saat kemudian siswi kelas 2 SPMN siuman. Gadis itupun kaget karena pakaiannya sudah acak-acakan, bahkan korban juga sempat bertanya, apa yang terjadi dengan dirinya.
Mendapat pertanyaan itu Basa Patar siringo-ringo malah mengancam jika diceritakan kepada siapapun pelajar SMP itu akan dipecat bahkan dia juga akan dibunuh. Mendapat ancaman tersebut korban ketakutan, dan tidak bisa menolak, ketika Basa Patar Siringo-ringo kembali mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri sampai tiga kali.
Diketahuinya perbuatan bejat pelaku itu setelah kedua orang tua korban SGR dan Sil curiga dengan perkembangan anaknya. Kecurigaan kedua orang tua korban, semakin bertambah, ketika Gadis beberapa kali muntah-muntah. Lalu, Sil ibu Gadis membawa putrinya ke kakaknya seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit daerah Bekasi.
Semula ibu korban tidak percaya, dengan cerita kakaknya menjelaskan bahwa anak gadis itu hamil. Kedua orang tua korban akhirnya mendesak, Dw, saat itulah dia mengaku kalau dirinya diperkosa oleh guru Agama yang juga sudah mereka kenal.
Mendengar cerita dari anak tunggalnya itu semula Sil dan Sgr tidak percaya. Lalu kedua orang tua korban mencari pelaku dan akhirnya ditemukan. Guru bejat itu semula kita ditanya tentang perbuatannya dia bersumpah tidak melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap muridnya. Setelah sempat terjadi ketegangan antara keluarga Gadis dengan pelaku, akhirnya Srg dan Sil melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya
portal kriminal
Akibat perbuatan guru bejat itu kedua orang tua korban S.R.G dan S.I.L melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya. Hingga kini pelaku sedang diperiksa oleh Satuan Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Kasat Remaja Anak dan Wanita (Renakta) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Agustinus Pangaribuan mengakui adanya laporan tersebut. Menurutnya, pelaku saat ini sudah ditangkap di rumahnya di kawasan KS Tubun, Tanahabang, Jakarta Pusat. "Tersangka masih kami periksa. Dari pemeriksaan itu tersangka mengakui semua perbuatannya," ujar Agustinus, kepada wartawan,
Semula korban tidak curiga karena selama ini guru agama yang di sekolahannya itu sangat baik dan penuh perhatian terhadap Dw. Dengan menggunakan sepeda motor ABG itu ikut bersama Basar Patar Siringo-ringo, ke tempat hiburan pantai di Ancol.
Sesampainya di tempat rekreasi itu pelaku mengajak korban tempat pemancingan. Kedua manusia itupun indahnya ombak dan angin laut. Tak lama kemudian pelaku menawarkan minuman beralkohol oleh korban lalu menolak. Namun, Basar tak menyerah dia kembali menawarkan minuman lain yang tidak mengandung obat bius.
Namun, beberapa saat menenggak minuman tersebut, korban pingsan. Melihat korbannya tak berdaya pelaku lalu menggagahi korban hingga dua kali. Beberapa saat kemudian siswi kelas 2 SPMN siuman. Gadis itupun kaget karena pakaiannya sudah acak-acakan, bahkan korban juga sempat bertanya, apa yang terjadi dengan dirinya.
Mendapat pertanyaan itu Basa Patar siringo-ringo malah mengancam jika diceritakan kepada siapapun pelajar SMP itu akan dipecat bahkan dia juga akan dibunuh. Mendapat ancaman tersebut korban ketakutan, dan tidak bisa menolak, ketika Basa Patar Siringo-ringo kembali mengajaknya untuk melakukan hubungan suami istri sampai tiga kali.
Diketahuinya perbuatan bejat pelaku itu setelah kedua orang tua korban SGR dan Sil curiga dengan perkembangan anaknya. Kecurigaan kedua orang tua korban, semakin bertambah, ketika Gadis beberapa kali muntah-muntah. Lalu, Sil ibu Gadis membawa putrinya ke kakaknya seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit daerah Bekasi.
Semula ibu korban tidak percaya, dengan cerita kakaknya menjelaskan bahwa anak gadis itu hamil. Kedua orang tua korban akhirnya mendesak, Dw, saat itulah dia mengaku kalau dirinya diperkosa oleh guru Agama yang juga sudah mereka kenal.
Mendengar cerita dari anak tunggalnya itu semula Sil dan Sgr tidak percaya. Lalu kedua orang tua korban mencari pelaku dan akhirnya ditemukan. Guru bejat itu semula kita ditanya tentang perbuatannya dia bersumpah tidak melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap muridnya. Setelah sempat terjadi ketegangan antara keluarga Gadis dengan pelaku, akhirnya Srg dan Sil melaporkan peristiwa tersebut ke Polda Metro Jaya
portal kriminal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar